Manajemen Sistem Pembelajaran

Model belajar berbasis besaran peserta didik menurut Plomp dan Ely 1996, tentang BJJ (belajar jarak jauh) : Ciri khas dari BJJ adalah terpisahnya antara pengembang materi dan peserta didik. Pengembang materi adalah suatu tim yang terdiri atas pengajar sebagai seorang ahli materi, evaluator serta desainer pembelajaran yang membentuk materi dalam format materi belajar mandiri. Sementara, keragaman gaya belajar dan lokasi yang terpisah diatasi dengan keragaman rentang penggunaan bahan ajar dan media. Jaringan global melalui online learning dan hypermedia mengantisipasi daya jangkau lokasi belajar yang cenderung terpisah dan terpencil. BJJ sejak dahulu kala sudah ada melalui teknik korespondensi, dan melaui jasa pos.
www.ucop.edu


Untuk masa modern saat seperti sekarang ini belajar harusnya lebih mudah, dengan bantuan alat multimedia dan jaringan internet, sehingga semua orang dapat memiliki pengalaman dan kesempatan untuk belajar, untuk masyarakat di pedesaan dapat memanfaatkan program pemerintah yaitu “internet kecamatan”. Dengan demikian, sedikit demi sedikit dan berangsur-angsur pendidikan di Indonesia juga akan merata. Terciptanya pembangunan di daerah-daerah karena SDM nya berkualitas karena mendapatkan pendidikan.
Di Indonesia hanya Universita Terbuka yang satu-satunya menerapkan sistem belajar jarak jauh, baik melalui tatap muka langsung dikelas dan secara online learning. Belum ada kebijakan pemerintah untuk mensukseskan program online learning di Indonesia, khususnya untuk proses perkuliahan di perguruan tinggi. Hanya segelintir Universitas maupun SMA yang sudah mulai menerapkan online learning secara mandiri. Disitu ada peran dari seorang Teknologi Pendidikan yang mengembangkan pilihan belajar online learning di institusi tempatnya bekerja. Belum ada pusat pelatihan dan pendidikan yang memadai dari pemerintah untuk menjalankan workshop mengenai online learning / learning management system. Namun cukup terbantu dengan beberapa perusahaan swasta yang memiliki program pelatihan learning management system. Tentunya ini harus dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak terkait dengan sebaik-baiknya.
Pihak-pihak yang ingin memajukan pendidikan di INDONESIA, memajukan perkembangan bangsa indonesia, mencerdaskan generasi penerus bangsa, menjadikan bangsa yang memiliki SDM yang berkualitas dan berdaya saing global, dan menjadikan indONEsia menjadi negara nomor satu dan negara maju di dunia.
Bayangkan, ingin berapa puluh tahun lagi pendidikan di indonesia dilakukan secara konvensional dengan tatap muka, tidak ada inovasi menyeluruh yang dimulai dari sekarang. Para mahasiswa yang pada saat ini masih mendapatkan proses belajar tatap muka di kelas, akhirnya ketika dia lulus dan menjadi pengajar, proses mengajar konvensional pasti akan terulang lagi kepada peserta didiknya. Mau kapan lagi kalau bukan sekarang?
Memang kita saat ini masih menjadi user (pengguna), namun user yang mau belajar dan mengikuti perkembangan zaman. Kita dapat mulai dengan menjadi user, diawali dengan mengamati, meniru, melakukan, dan memodifikasi. Hingga akhirnya jika kemampuan sudah cukup, tibalah menjadi seorang developer (pengembang).

Referensi :

Dewi Salma Prawiradilaga. 2012. Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Posting Komentar

0 Komentar