SLiMS community meet up 2013

Acara ini bernama SLiMS commet 2013, bertempat di kota Bogor tanggal 7 dan 8 desember 2013 lalu. Memiliki agenda utama Release Party Software Library Management System Cendana 7 dan agenda tambahan yaitu seminar, workshop, dan sharing session.
shop.slimscommeet.web.id



Saya baru pertama kali mengikuti acara tersebut, dimana acara SLiMS commet pertama diselenggarakan di Yogyakarta.
Bagi saya yang memiliki background sarjana keperawatan dan sekarang sedang menyelesaikan studi S2 di bidang teknologi pendidikan adalah sesuatu yang awam untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. Namun perpustakaan adalah salah satu pusat sumber belajar dalam dunia pendidikan, baik di sekolah, perguruan tinggi, universitas maupun perpustakaan umum yang berada di desa, perkotaan dan di instansi-instansi tertentu. Tugas kita sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa Indonesia adalah bagaimana perpustakaan itu dapat dimanfaatkan peran dan fungsi nya sebagai pusat sumber belajar mulai dari peserta didik, keluarga, hingga masyarakat sehingga akan tercipta masyarakat Learning society.

Bagi saya, SLiMS adalah open software Library management system yang sangat luar biasa, mudah digunakan, fitur yang menarik, modern dan user interface yang sangat responsif. Yang patut dibanggakan adalah software otomasi perpustakaan tersebut adalah ciptaan dan pengembangan asli yang diwujudkan oleh bangsa Indonesia, lebih tepatnya anak-anak muda bangsa Indonesia !

Di sabtu dan minggu pagi itu ada sesuatu yang sangat mencolok diruangan aula, yang mencolok adalah Emosi dan Semangat luar biasa yang ditimbulkan oleh seluruh peserta yang berasal dari seluruh Indonesia, mengapa Indonesia? yaa karena ada peserta yang berasal dari Aceh, Ambon, Solo, Surabaya, Kediri, Gorontalo, Jakarta, Bekasi, Semarang, Padang, Jogjakarta, Lampung, Kaltim dll. Bahkan ada 2orang Thailand yang datang khusus mengahadiri SLiMS commet 2013, datang sebagai peserta dan pemakalah di sesi sidang paralel.

Yang perlu dicermati disini adalah, produk dari anak-anak muda tadi sudah banyak dipakai oleh teman-teman kita di Thailand sana, mungkin lebih tepatnya dipakai oleh sekolah, universitas, pemerintahan, bahkan hingga ke perpustakaan nasional disana memakai SLiMS. Karena salah satu diantara 2orang Thailand tadi adalah kepala dari perpustakaan nasional Thailand.

Sedangkan di Indonesia, belum. Jadi, nikmat menggunakan Library management system mana lagi yang akan kau dustakan???
tentunya gunakanlah SLiMS (Senayan Library Management System)...


Hidup Indonesia :) 

Posting Komentar

5 Komentar

  1. Wkwkwkwkw :v
    Jadi, nikmat menggunakan Library management system mana lagi yang akan kau dustakan???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika menggunakan yang close source & berbayar karena memboroskan anggaran negara, itu berdusta. Jika menggunakan SLiMS, berarti Cinta Indonesia :)

      Hapus
    2. Setidaknya dengan OSS bisa menekan biaya pengeluaran mas :D
      tidak perlu kaya untuk melek teknologi :v

      Hapus
  2. Saya setuju dengan pendapat saudara Cucu Anduang :)

    BalasHapus
  3. Trus Kalau dengan tidak mau memboroskan Uang Bagaimana Caranya Pak?

    BalasHapus