Giggs, Manajer Interim

Salah satu klub tersukses di dunia Manchester United belum lama ini memecat manajer mereka, The Chosen One David William Moyes, atau yang lebih akrab dipanggil dengan David Moyes. David Moyes digantikan oleh manajer interim sementara yaitu Ryan Joseph Giggs pemain yang sebelumnya juga merangkap sebagai staf kepelatihan di era David Moyes.


www.manutd.com


Di laga debut nya sebagai pelatih Giggs dapat melewatinya dengan sukses, dengan mempersembahkan 3 poin penuh untuk united, dengan kemenangan 4 - 0 melawan Norwich City.

Yang dapat dilihat dari pertandingan dihari tersebut adalah munculnya kembali gairah bermain para punggawa united, sebuah semangat dan determinasi menyerang dengan kecepatan luar biasa yang sudah tidak terlihat selama 11 bulan terakhir di era Moyes. Line up pada pertandingan tersebut menunjukkan bahwa sang manajer interim percaya sepenuhnya kepada pemain, line up adalah starter yang biasa bermain di saat masa kepelatihan terakhir Sir Alex Ferguson, suatu line up juara yang memenangkan thropy liga inggris musim lalu. Tidak ada nama Marrouane Fellaini, pemain tersebut tidak masuk sebagai pemain cadangan. Bahkan nama seorang Juan Mata hanya tertera sebagai daftar pemain cadangan, namun saat dimainkan Mata memberikan kontribusi maksimal dengan memasukkan dua gol, juga dengan rekannya Wayne Rooney.

Yang patut diperhatikan saat ini kepada para penggemar united adalah telah kembali munculnya senyuman, senyuman kebahagian. Senyuman kebanggaan terhadap klub kesayangan. Karena cara bermain united yang dalam 51 line up terakhir diarsiteki oleh Moyes selalu berubah. Saat ini terlihat pakem dan gaya united yang sesungguhnya yang diemban oleh Giggs sebagai manajer interim. Ini bukan tentang soal hasil akhir pada tiga pertandingan sisa musim liga tahun ini. Namun ini tentang siapakah manajer tetap united di musim depan.

Kabar santer terakhir adalah Louis van Gaal yang akan menjadi Bos baru di united. Namun menurut saya kesampingkan dahulu nama-nama besar seorang pelatih yang akan direkrut. Seharusnya manajemen united harus mempertimbangkan, jika ada seseorang yang baru datang lagi pastinya membutuhkan waktu adaptasi lagi. Apakah cepat? 1 tahun? belum tentu. Sementara setelah ditinggal Sir Alex Ferguson kemarin saja, pengganti yang langsung direkomendasikan memberikan hasil yang mengecewakan bagi fans.

Sekali lagi, ini bukan tentang tidak menghargai apapun yang direkomendasikan oleh Sir Alex Ferguson, bukan juga tentang tidak berusaha mengetahui bagaimanakah sejarah di saat awal fergie menukangi united. Namun ini tentang kembali munculnya senyuman di seluruh wajah fans united di dunia, ini tentang kembalinya spirit bermain pada skuat united yang perlahan menghilang. Di tangan Giggs, gaya bermain united yang hilang kembali terlihat, determinasi serangan dengan kecepatan tinggi, lebih banyak tackle, sebuah gaya bermain united yang sesungguhnya. Terlepas dari segala hal yang tidak diharapkan mungkin akan datang, fans akan tetap berada di belakang manajer yang memainkan gaya bermain united. Klub yang saat ini diarsiteki oleh class of 92, Ryan Giggs, Phil Neville, Nicky Butt dan Paul Scholes.

In Giggs, We trust!

















Posting Komentar

0 Komentar