Menyiasati Pendidikan Antikorupsi di tengah lingkungan yang Korup


Ini pendapat Saya tentang cara menyiasati pendidikan antikorupsi di tengah lingkungan yang korup.

Yang pertama sekali yaitu adalah perbaikan peradilan yang berkenaan tentang korupsi.
Misalnya, Tentang adanya Hakim Pengadilan Negeri yang melawan putusan MA dalam memenangkan PT yang bergerak di eksplorasi Sumber Daya Alam dimana Perusahaan tersebut diduga melakukan Pembakaran Lahan Gambut.

dreamstime.com


Disini diharapkan peran maksimal dari BPK, PPATK dan Sinergi antara Kejaksaan, Kepolisian, & KPK untuk memiliki persepsi sama dalam memerangi Korupsi.

Siasat pendidikan antikorupsi :

  • Dimulai dengan memberikan contoh bersifat dan bersikap integritas kepada audiens pendidikan antikorupsi. 

  • Menyiapkan silabus dan proses pendidikan antikorupsi yang tidak membosankan, misalnya menggunakan audiovisual yang menarik & interaktif, menggunakan bermacam-macam metode pembelajaran, walaupun metode ceramah tetap tidak dapat dihilangkan.

  • Memberikan materi tentang Dampak mengerikan dari Korupsi dalam berkehidupan, Misalnya Kemiskinan ; Anak-anak tidak dapat bersekolah ; Transportasi umum tidak representatif ; Asuransi Kesehatan nasional tidak berjalan ; Lingkungan rusak, dll.

  • Juga memberikan materi tentang Dampak mengerikan tentang Korupsi pada Sumber Daya Alam, Misalnya Kekurangan air bersih ; Banjir ; Rumah Satwa rusak (Orang utan, Harimau), dll.

  • Memberikan informasi tentang ancaman Pidana kurungan dan Denda terburuk yang akan dialami Koruptor dan Akibat setelahnya, Misalnya Kehilangan hak berpolitik ; Menjadi Miskin ; Dikucilkan masyarakat ; Anggota keluarga dianggap buruk secara keseluruhan ; Mendapatkan sumpah serapah & Cemooh dari masyarakat yang tidak berkesudahan, dll.

  • Yang terakhir agak sulit, tapi tetap harus disampaikan kepada audiens pendidikan antikorupsi dan disediakan sarana prasarana perpustakaan antikorupsi yang sejenisnya, tentang budaya literasi. Karena mengutip dari Duta Literasi, Maman Suherman “Negara dengan budaya literasi tinggi, terbukti menjadi negara yang paling tidak korup & paling bahagia”. 












Posting Komentar

0 Komentar