Budi Daya Tanaman Sayuran

I. Jenis-Jenis Tanaman Sayuran 

• Indonesia sebagai daerah tropis dapat membudidayakan tanaman sayuran sepanjang tahun`. Tanaman sayuran dapat tumbuh dengan baik di berbagai daerah di Indonesia.

• Setiap daerah mempunyai komoditas tanaman sayuran unggulan yang berbeda. Perbedaan ini terjadi karena kondisi alam tiap daerah beragam.` 
• Daerah dataran tinggi (kentang, wortel`, dll). Daerah dataran rendah (mentimun, sawi hijau`, dll).
  

merdeka.com

II. Sarana Produksi & Tahapan Budi Daya Sayur

A. Benih / Bibit.

• Benih : Biji.` 
• Bibit : Sudah berbentuk tanaman yang masih kecil.`
  

B. Pupuk.

• Digunakan untuk menambah & melengkapi kandungan unsur hara (Nitrogen, Fosfor, Kalium) yang kurang dari tanah. 
• Pupuk organik (Pupuk Kandang`). Pupuk anorganik (Urea).
  

C. Pestisida.

• Mengendalikan serangan Organisme Pengganggu Tanaman.`

D. Media Tanam.’’

• Tempat tumbuhnya tanaman. Media tanam disesuaikan dengan jenis tanaman yang dibudidayakan (Tanah, Arang, Sabut Kelapa).

MEDIA TANAM

ORGANIK

• Arang sekam (hasil bakar` kulit gabah) = Daya serap terhadap panas tinggi & Mempercepat perkecambahan. 
• Kompos (zat akhir proses fermentasi tumpukan sampah tanaman ; Kotoran ternak) = Mengembalikan kesuburan tanah, Menghindari tumbuhan pengganggu, Tersedia secara mudah, murah. 
• Sabut Kelapa (kelapa tua`) = Menyimpan air, sesuai untuk daerah panas. Namun mudah berjamur.
  

ANORGANIK

• Gel / Hydrogel = Kristal polimer yang biasa digunakan sebagai pengganti tanah. 
• Pasir = Memiliki kelembapan & kandungan hara rendah. Sebagai aerasi yang baik (Pasir Kali). 
• Pecahan batu bata = Menyerap air & unsur hara, Kelembababan & Sirkulasi udara baik`. Diletakkan di dasar Pot. 
• Spons / floralfoam = Digunakan sebagai media bunga potong. Daya serap air & hara yang sangat tinggi, tetapi bahan ini mudah lapuk dan mudah hancur. 
• Vermikulit & Perlit = Bahan anorganik steril yang berasal dari pemanasan kepingan-kepingan mika. Bahan ini mengandung kalium. Berfungsi untuk menyerap air jika digunakan sebagai bahan campuran media tanam.
  

ALAT
ALAT PENGOLAHAN TANAH

• Garpu, Sekop, Cangkul.

ALAT PEMELIHARAAN

• Gembor, Kored, Sprayer.

III. Tahapan Budi Daya Sayur

A. Pembibitan

• Benih harus bersih dari benda asing`, memiliki kecambah. Sebelum disemai, benih diberi Perlakuan agar tumbuhnya bibit lebih baik. 
• Perlakuan sebelum semai berbeda tiap jenis tanaman (Contohnya : direndam dengan air, ada pula benih yang dapat langsung disemai / ditanam di lahan). 
• Selama masa pembibitan, bibit harus mendapat pengairan yang cukup, pemupukan & pengendalian Organisme pengganggu tanaman (OPT.)
  

B. Pengolahan tanah / Persiapan Media Tanam.

• Tanah diolah terlebih dahulu hingga siap tanam. Tanah digemburkan dan diberi perlakuan agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman.
• Penggemburan` tanah dilakukan dengan mencungkil tanah menggunakan cangkul atau garpu. 
• Untuk penanaman di polybag, tanah dicampur dengan pupuk.
  

C. Penanaman

• Penanaman dapat dilakukan dengan penyemaian atau tanpa penyemaian. 
• Jarak tanam tiap benih atau bibit perlu diperhatikan agar tanaman memperoleh ruang tumbuh yang seragam dan mudah disiangi.
  

D. Pemeliharaan

• Penyiraman.` 
• Penyulaman pada benih yang mati / tidak normal.
• Penyiangan untuk mengendalikan hama & penyakit tanaman serta gulma. 
• Pemupukan harus dilakukan dengan tepat cara, jenis, dosis, dan waktu. 
• Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman.` 
• Penggunaan pestisida dengan bijak.
  

E. Panen

• Tahap pemanenan dilakukan pada waktu yang tepat sehingga hasil panen memiliki kualitas yang baik. Perhatikan ciri dan umur panen.` 
• Perlu kehati-hatian saat melakukan pemanenan sehingga kualitas hasil panen tetap terjaga.`
  

F. Pascapanen.

• Tanaman sayuran memiliki kadar air yang tinggi sehingga mudah rusak.
•  Tahapan pascapanen : (Pengumpulan hasil panen ; Penyortiran dan penggolongan berdasarkan ukuran dan umur tanaman ; Penyimpanan hasil panen di tempat yang bersih dengan kadar air tertentu.)